Apa itu Hipernova?
Sebuah bintang secara mendadak mengalami peningkatan kecerlangan.
Peristiwa ini disebut Nova yang dalam bahasa latin memiliki arti
“bintang baru”. Disebut bintang baru karena, bintang yang biasanya redup
dan tidak dapat dilihat dengan mata tanpa alat, tiba-tiba menjadi obyek
yang sangat terang di langit ketika ia menjadi nova.
Proses terjadinya nova. kredit: Wikipedia
Nova merupakan ledakan bintang yang terjadi di katai putih dengan
terang maksimum -1,1 magnitudo dan minimum hanya 10.5 magnitudo. Teori
menyatakan kalau peristiwa nova terjadi sebagai akibat dari bintang yang
kembali menyala setelah tidur panjang, Nova diperkirakan terjadi di
permukaan bintang katai putih yang berada di dalam sistem bintang ganda
berdekatan. Pasangannya adalah bintang raksasa merah yang jejarinya
mengembang sedemikian besar hingga terjadi aliran materi ke katai putih
pasangannya. Materi yang masih kaya hidrogen itu mencapai permukaan
katai putih yang sangat panas maka dipiculah sebuah ledakan di permukaan
bintang yang tiba-tiba cerlang.
Karena itu, bagi astronom di masa lalu, ketika sebuah bintang redup
yang tak pernah tampak di langit kemudian tiba-tiba muncul dengan sangat
terang maka mereka pun menyebutnya nova si bintang baru.
Supernova
Selain nova, ada peristiwa ledakan yang lebih dasyat lagi yang kita
kenal sebagai ledakan supernova. Nama supernova di dapat dari peristiwa
terangnya sebuah bintang yang jauh lebih terang dari nova. Supernova merupakan peristiwa ledakan bintang yang milyaran kali lebih terang dari nova dan dikenal sebagai salah
stau cara bintang mengakhiri hidupnya. Peningkatan kuat cahayanya
kira-kira 8 kali lebih besar dari nova.
Supernova sebagai peristiwa ledakan bintang memiliki 2 tipe yang
salah satunya mirip nova yang melibatkan bintang katai putih.
Kecerlangan supernova bisa 8 magnitudo lebih besar dari nova. Kedua tipe
supernova itu adalah:
Tipe Ia : Ledakan yang terjadi pada sistem bintang ganda dimana
bintang katai putih mengakresi materi dari bintang pasangannya. Para
astronom sendiri masih memperdebatkan bintang pasangan seperti apa dari
katai putih yang bisa menciptakan ledakan bintang tipe Ia. Tapi,
berdasarkan teori, bintang pasangannya ini bisa memberi massa yang cukup
besar bagi bintang katai putih sehingga inti bintang katai putih
mencapai kerapatan kritisnya. Akibatnya terjadi pembakaran karbon dan
oksigen yang tidak terkontrol sehingga memicu bintang meledak.
Tipe II : Supernova tipe II merupakan ledakan yang terjadi di akhir
kehidupan bintang masif (5 – 10 massa Matahari), ketika bintang
kehabisan bahan bakar untuk melakukan pembakaran di inti bintang. Jika
inti bintang cukup masif maka akan terjadi keruntuhan inti bintang yang
memicu terjadinya ledakan supernova.
Hipernova
Nova dan Supernova sudah sering didengar dan dikenal. bagaimana dengan
Hipernova. Kalau menilik dari nama maka hipernova merupakan supernya
super super nova. Ok singkatnya hipernova merupakan peristiwa yang jauh
lebih dasyat dari supernova.
Jejak ledakan bintang yang jadi kandidat hipernova.
Kredit: Y. Chu (UIUC) et al., POSS, ROSAT, MDM, HST / APOD
Setidaknya sampai dengan tahun 1982, para astronom dalam literatur
menyebutkan kalau hipernova merupakan keruntuhan inti yang memicu
terjadinya supernova yang kecerlangannya > 100 supernova pada
umumnya. Selain itu hipernova juga diasosiasikan dengan ledakan bintang
masif populasi 3 dan bergabungnya lubang hitam supermasif.
Tapi pemahaman itu sudah berubah dan saat ini hipernova mengacu pada
kerutuhan inti bintang masif yang massanya lebih dari 30 massa Matahari
dan ada teori yang menyatakan lebih dari 100 massa Matahari. Ledakan
bintang masif tersebut akan langsung dikelompokkan sebagai hipernova
tanpa melihat apakah kecerlangannya lebih cerlang dari supernova pada
umumnya atau tidak. Meskipun dalam kenyataan, ketika hipernova terjadi
kecerlangannya lebih cerlang dari supernova dan menghasilkan energi 100
kali lebih besar dari supernova.
Teori hipernova mengemukakan beberapa kemungkinan. Yang pertama,
hipernova merupakan ledakan bintang yang sangat masif yang berputar
sangat cepat dan memiliki medan magnet yang juga sangat besar.
Penjelasan lain menyatakan hipernova terjadi katika salah satu bintang
dalam bintang ganda bertabrakan dan bergabung dengan bintang
pasangannya.
Meskipun belum dapat dipastikan proses mana yang tepat namun yang
bisa dipastikan, yang bisa diketahui hanyalah terbentuknya lubang hitam
dan pelepasan energi dalam jumlah besar dalam bentuk sinar gamma.
Sinar gamma merupakan bentuk cahaya yang sangat energetik aka kuat
yang memiliki energi 10000 – 10 juta lebih banyak dari cahaya yang
dilihat mata. Karena itu hipernova saat ini diasosiasikan dengan
gamma-ray burst (GRB) yang memancarkan radiasi elektromagnetik sangat
kuat dengan total energi jauh lebih besar dari supernova. GRB durasi
panjang memiliki jet atau ledakan dasyat yang melesat ke angkasa, dari
kutub piringan akresi sementara yang terbentuk di sekeliling lubang
hitam di jantung inti bintang yang runtuh. GRB durasi pendek yang juga
menciptakan jet diyakini merupakan hasil gabungan dua bintang netron
atau bergabungnya bintang netron dan lubang hitam. Secara intrinsik GRB
ini jauh lebih cerlang dari supernova.
Secara singkat, hipernova yang juga disebut collapsar merupakan ledakan sinar gamma yang sangat cerlang yang terjadi dari keruntuhan inti bintang yang sangat masif.
Hipernova sendiri sudah ditemukan jejaknya yakni pada MF83 dan NGC5471B, yang berada di galaksi spiral M101.
Selain itu jejak hipernova juga ditemukan pada tahun 2002 di M74 ketika
salah satu bintang masif meledak. Ledakan sinar gamma. GRB 030329, yang
dilihat pada tahun 2003 juga diketahui memiliki spektrum yang cocok
dengan ciri-ciri hipernova. GRB yang terjadi pada jarak 2.6 milyar tahun
cahaya tersebut terjadi di area Rasi Leo dan diamati oleh High Energy
Transient Explorer (HETE-II) milik NASA.
Salah satu bintang yang diduga akan berakhir sebagai hipernova di masa depan adalah bintang Eta Carina di rasi Carina.
sumber: Langitselatan.com
Komentar
Posting Komentar